Sabtu, 22 Oktober 2011

Ariel : Menilai Tanpa Menghakimi

Berikut perbincangan eksklusif Cosmo dengan Ariel yang dengan lugas berbagi banyak hal tentang kabarnya terkini.
KapanLagi.com - Nazriel Ilham alias Ariel adalah pembicaraan hangat negeri ini. Menjadi terdakwa kasus pornografi, ia kini mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kebon Waru, Bandung. Seperti apa kesehariannya saat ini, dan bagaimana hasratnya untuk terus berkarya di dunia musik? Berikut perbincangan eksklusif Cosmo dengan Ariel yang dengan lugas berbagi banyak hal tentang kabarnya terkini. 


Apakah Anda layak mendapatkan semua hal yang terjadi saat ini?

Layak? Kenapa tidak? Ya begini... dari pengetahuan dan hasil konsultasi, penahanan yang terjadi pada saya ini sesungguhnya tidak benar. Tapi kalau deserve dalam keadaan seperti ini, tidak ada yang bisa menolak. 

Jadi hukuman untuk Anda tidak benar?

Kalau menurut saya pribadi, tidak benar. Berbicara soal pidana, hakim itu boleh mencari keadilan, tapi tidak boleh melebihi tuntutan jaksa. Yang dituntut sama jaksa adalah kelalaian, sehingga dianggap memberikan kesempatan pada orang lain atas pornografi. Yang dituntut hakim apa? Sebagai pembuat dan penyedia pornografi. Sebenarnya hakim tidak boleh melebihi tuntutan jaksa seperti itu. Lalu soal pornografi, sebenarnya kan luas. Apakah private stuffs juga bisa dipandang sebagai pornografi? Jadi pada intinya kalau secara hukum, saya merasa tidak deserve ini, tapi kalau secara kehidupan saya jalani saja.

Apa sih yang buat Anda bisa tetap kuat seperti ini?

Orang frustasi biasanya karena tidak bisa terima keadaan. Kalau dipikirin terus nanti malah gila. Tidak jadi masalah, terima sajalah. Teman-teman, fans, juga masih banyak yang support saya, itu hal yang berharga untuk saya. Tapi pada akhirnya saya memilih untuk santai saja. 

Apa pesan Anda untuk masyarakat Indonesia yang mungkin hanya mengenal Anda dari pemberitaan?

Saya sendiri terserah dengan semua pemberitaan yang ada. Ngapain sibuk mikirin orang-orang yang toh, saya juga tak mengerti apa yang mereka pikirkan. Mending saya mikirin orang-orang yang memang mengerti, peduli dan mendukung saya. Saya pernah membaca buku yang berjudul Menilai Tanpa Menghakimi, itu bagus bukunya dan saya setuju filosofinya. Menurut saya, bukan sesuatu yang bijak jika kita menghakimi seseorang tanpa tahu apa yang sebenarnya dijalani oleh orang tersebut. Jadi, tiap orang sudah punya cobaannya masing-masing, mungkin cobaan saya adalah sekarang ini. Jadi intinya, orang jangan sok tahu menilai macam-macam, coba Anda dalam posisi saya, apa Anda bisa bertahan? Atau tumbang? Itu betul-betul perlu refleksi yang mendalam. 

Karena kasus ini, Anda silam dari entertainment. Ingin kembali lagi?

Dari dulu yang saya lakukan adalah berkarya. Dunia hiburan itu hanya bungkus. Jadi kalau ada kejadian seperti ini, bikin lagu sih tetap jalan. Yang pasti, masih ada dua album Peterpan yang belum rilis.

Seperti apa keseharian di sini, dan bagaimana interaksi dengan tahanan lain?

Awalnya, kalau keluar sel, biasanya hanya kalau ada tamu. Tapi sekarang ini, lebih sering keluar dan berinteraksi dengan yang lain. Pagi sampai siang, di ruang Bina Kerja untuk mengasah keterampilan, biasanya saya suka bermain software sketch up untuk menggambar dekorasi ruangan. Selain itu, tiga minggu sekali bermain futsal. Sisanya, saya suka baca buku di kamar. Terakhir, sih saya baca buku Api-Api Sejarah. Interaksi dengan tahanan lain juga baik-baik saja dan saling respek, perlakuan tidak menyenangkan juga tidak ada. Beberapa dari mereka pernah ada yang bertanya, “Bang Ariel ngapain sih di sini?” Bayangkan mereka saja bisa mengerti. Maksudnya, yang saya lakukan kan bukan seperti kejahatan membunuh atau memerkosa, mereka mikirnya begitu.

Anda punya kekasih yang bisa dibilang setia mendampingi menghadapi kasus ini. Bagaimana Anda memandang sosok Luna Maya?

Saya lihat dia juga kuat di luar sana. Yang jelas kami sama-sama tahu apa yang dihadapi, dan harus kuat menghadapinya. Jadi ibaratnya ada dua orang dibuang ke pulau antah berantah, di pulau itu isinya binatang jahat semua. Yang ada dua orang itu saling membantu. Mungkin begitu juga yang terjadi pada saya. Kami jadi saling menguatkan ikatan di antara kami justru tambah erat.

Menjaga relationship agar tetap solid?

Dasarnya kan harus saling membutuhkan, saling mengerti, saling memperhatikan, inti dasarnya buat saya sih itu.

Apa yang diperhatikan Luna jika menjenguk?

Saya diminta kurangi merokok. Terus katanya, saya tambah gendut hahaha. Makan sebetulnya biasa saja, dua-tiga kali sehari. Yang banyak itu tidur. Kalau di luar saya susah tidur, kalau di sini tidur teratur. Makanya, kalau ada orang yang insomnia, masuk penjara saja. Hahaha...

Setelah semua ini, bagaimana Anda bersikap pada para fans?

Kalau fans Peterpan, dari awal mereka tetap mendukung. Dan saya pastinya akan menghargai siapapun yang menghargai saya.

Kalau akan menulis lagu tentang semua yang telah terjadi pada Anda, kira-kira judulnya apa?

Rencana Besar. Karena menurut saya, tidak ada yang kebetulan. Saya percaya, Tuhan kasih kita sesuatu, itu karena memang ada rencana-Nya. Jadi, saya masuk penjara ini selain juga ada kesalahan saya sendiri, juga ada rencana dari Tuhan atas semua ini. Intinya lagunya kira-kira seperti itu.

Rencana ke depan?

Menunggu kasasi. Lamanya 110 hari dari sejak saya mengajukannya. Putusan terakhir kan 3,5 tahun, sedangkan saya sudah menjalani setahun lebih. Sambil menunggu, tetap optimis. Mudah-mudahan juga nanti ada keputusan tetap, dan bisa dapat remisi pada saat Hari Kemerdekaan. (Cosmo/wsw)

http://woman.kapanlagi.com/inspiring/people-we-love/10574-ariel-menilai-tanpa-menghakimi.html





Tidak ada komentar:

Posting Komentar