Bandung -
Kepala Rutan Kebon Waru Wahid Husein menyangkal keras laporan Tabloid
Femme yang menyebut kantor tempat Ariel menjalani asimilasi fiktif alias
jadi jadian.
"Itu enggak benar. Perusahaan tempat Ariel kerja
saat ini sudah kami verifikasi. Bahkan, tim Balai Pemasyarakatan juga
sudah mengecek perusahaannya sebelum Ariel bekerja dalam rangka
asimilasi," papar Wahid saat dihubungi detikBandung, Kamis (22/3/2012).
Wahid
menegaskan, PT G-Art Indonesia mengajukan ke Rutan Kebon Waru untuk
mencari tenaga kerja sesuai kriteria yang diinginkan. Karena bergerak di
bidang arsitektur, pihak rutan mengajukan beberapa nama warga binaan
yang masuk proses asimilasi, termasuk Ariel.
Pelantun 'Bintang di
Surga' itu dan beberapa kandidat kemudian memberikan portfolio. Ariel
yang pernah mengambil jurusan arsitektur di salah satu perguruan tinggi
swasta di Bandung itu akhirnya terpilih.
Lebih jauh Wahid
menuturkan, perusahaan tempat Ariel kerja menjalani asimilasi memiliki
dua kantor. Yakni, di Jalan Belimbing dan Jalan Djuanda (Dago). Mengenai
tidak adanya plang nama perusahaan, Wahid juga punya penjelasan.
"Tidak
terpasangnya plang perusahaan, kami berpikir hal itu untuk menghindari
hal tak diinginkan. Tahu 'kan kalau Ariel selama ini sebagai publik
figur," ujarnya.
Tabloid Femme edisi 19 yang terbit Kamis
(22/3/2012) melaporkan beberapa fakta yang menunjukkan bahwa ada dugaan
Ariel kerja di kantor gadungan. Bahkan dalam tabloid tersebut dijelaskan
bahwa kantor konsultan arsitektur tempat Ariel bekerja itu baru
didirikan setelah asimilasi diberikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar