Minggu, 22 Januari 2012

Seperti Bukan Video Musik Sang Perfeksionis

Setelah mengumumkan rencana peluncuran album baru Ariel dan rekan-rekan — yang sebagian besar berisikan versi instrumentalia lagu-lagu lawas Peterpan — pada Maret 2012 nanti, beberapa hari lalu Musica Studios merilis video musik dari lagu Ariel berjudul “Dara”.



Itu tentu sebuah kabar yang cukup menggembirakan sekaligus bikin penasaran. Kenapa?

Selama ini rata-rata video musik Peterpan selalu tampil dengan konsep atau cerita yang cukup jelas dan mengusung makna tersendiri. Suasana yang dihadirkan juga umumnya cenderung berkesan muram, sesuai isi lirik sebagian besar lagu-lagu Peterpan karya Ariel. Sebut saja seperti video musik lagu “Bintang di Surga”, “Semua Tentang Kita”, “Cobalah Mengerti”, “Walau Habis Terang”, dan “Tak Ada yang Abadi”.

Sekarang, bagaimana dengan tembang bertajuk “Dara” yang diciptakan Ariel saat berada di lembaga pemasyarakatan?  Pastinya juga mengundang rasa penasaran dan ekspektasi cukup besar. Apalagi sutradaranya adalah Rizal Mantovani, nama yang juga pernah menggarap beberapa video musik Peterpan. Salah satunya, “Bintang di Surga” yang sempat meraih penghargaan sebagai Video of the Year 2006 dari MTV Indonesia.

Selain itu, liriknya sendiri tidak jauh dari nuansa muram dan sendu, seperti kebanyakan lagu Peterpan. Berkisah tentang seseorang yang berpesan kepada sang kekasihnya agar tetap tabah, jangan bersedih, dan bertahan menghadapi tekanan lingkungan hingga mereka berdua bisa bertemu kembali untuk melanjutkan masa depan bersama.

Dengan beberapa faktor tersebut, secara teori, seharusnya video ini tidak akan mengecewakan mereka yang terbiasa menikmati video musik zaman Ariel dan rekan-rekannya kala masih mengusung nama Peterpan.

Sayangnya, begitu melihat video ini diawali adegan seorang cewek sedang berjalan-jalan santai di sebuah padang rumput yang didominasi dengan warna-warna cerah seperti kuning dan hijau muda, saya langsung kecewa.

Saya jadi seperti menonton video musik bukan milik Ariel, sang vokalis bernama asli Nazril Irham yang dikenal agak perfeksionis itu. Suasana dan kualitasnya terasa jauh berbeda jika dibandingkan dengan video-video musik Peterpan selama ini.

Apalagi kemudian video musik “Dara” ini menampilkan sederet adegan lain yang terkesan hanya sekadar tempelan tanpa didukung konsep cerita yang kuat.

Misalnya adegan seorang cowok yang berbaring di tanah dengan kobaran api di sekelilingnya, siluet sosok seperti Ariel, gitar terbakar, pemandangan matahari terbit, bunga mawar merah merekah, cewek meloncat-loncat dengan gembira di padang rumput, gitar melayang di udara, cewek melepas sepasang burung merpati, hingga adegan cewek dan cowok berpelukan. Semuanya seperti tidak saling terkait.

Itu masih ditambah dengan tempelan adegan penampakan Ariel lewat layar televisi kuno. Sesuatu yang terasa terlalu dipaksakan, karena hal tersebut justru makin mengurangi unsur dramatis di video ini.

Secara keseluruhan, video musik ini terbilang tidak berhasil menampilkan suasana yang bisa mewakili isi lagu yang cenderung sendu itu. Sayang sekali. Lagu enak tapi tidak didukung video yang menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar